بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Ini adalah re-write cerita seorang yang udah experience dalam
dunia kerja.. langsung aja deh.. simak tulisannya.. lumayan buat motivasi
kalian yang galau soal kerjaan sekarang, pilih resign / nggak.. biar tambah
galau.. wkwkwk.. sorry just kid :p
Jaman sekarang, banyak orang meyakini bahwa harga sebuah
loyalitas terhadap pekerjaan tidak lagi “semahal” dulu. Jika sudah merasa tidak
nyaman serta tidak sreg dihati,
jalan keluar untuk memecahkan situasi tersebut adalah keluar atau pindah kerja.
Sekarang ini, “Kutu loncat” memang sudah tidak dipandang negatif lagi. Tidak
seperti dulu, dimana harga sebuah loyalitas dianggap sebagai hal yang begitu
mengagumkan. Padahal, keduanya mempunyai pro-kontranya tersendiri. Dan sebagai
karyawan, kita harus mengetahui, kapan harus stay dan kapan
harus move on.
·
Cinta atau zona nyaman
Alasan orang-orang untuk pindah kerja, sangat banyak. Begitu
juga dengan alasan orang-orang yang memilih untuk tetap bertahan. Dan untuk
mengetahui alasan mengapa kita selalu berpindah tempat kerja atau justru
sebaliknya, kita harus tahu dulu alasan yang tepat. Konflik dengan rekan kerja,
bosan, dan sebagainya, sebetulnya bukanlah alasan yang tepat. Toh... jika akhirnya hal tersebut terulang kembali
di tempat kerja yang baru, bukankah sia-sia pilihan kita untuk resign dari
pekerjaan sebelumnya? So,mari teliti
kembali dan tuliskan mengapa kita ingin tetap bertahan dalam pekerjaan ini.
Ada dua faktor mengapa seseorang memilih untuk tetap bertahan
pada pekerjaan yang sedang digelutinya saat ini, yaitu faktor ekstrinsik dan
faktor intrinsik. Jika alasan kita untuk tetap bertahan karena faktor dari luar
diri –ekstrinsik–, seperti contohnya; gaji, paket kompensasi, tunjungan,
tempat kerja yang nyaman dan sebagainya, maka kesetiaan kita itu cendurung
berada pada zona nyaman. Namun jika hal tersebut berasal dari faktor intrinsik,
ini tandanya loyalitas kita berkualitas. Karena faktor dari dalam diri sifatnya
lebih emosional. Seperti contohnya; rasa puas karena pencapaian dan pengakuan
atas hasil kerja, kesempatan mengambil tanggung jawab yang lebih besar, dan
sebagainya. Saat kedua faktor tersebut terpenuhi, barulah kita bisa mengatakan
bahwa pekerjaan ini benar-benar kita cintai.
·
Godaan untuk “setia”
Gaji yang besar nyatanya tidak terlalu menjadi penentu yang kuat
untuk tetap bisa setia atau tidak. Godaan untuk mencari pekerjaan yang lebih
baik selalu datang dari waktu ke waktu. Nah, disini kita harus paham bahwa
tidak ada pekerjaan yang seratus persen anti stress. Setiap pekerjaan selalu
punya resikonya masing-masing. Jangan anggap bahwa setiap masalah pekerjaan
yang datang, selalu jelek. Justru kita bisa menjadikan masalah-masalah yang
muncul guna melatih diri agar diri kita bisa semakin bijak dalam memahami
setiap keadaan. Bila pekerjaan secara terus menerus bisa memberikan rasa nyaman
secara fisik, emosional dan intelektual, kenapa harus memilih resign?
·
Loyal vs kutu loncat
Setiap orang berhak menentukan jenjang karirnya masing-masing.
Untuk beberapa orang yang lebih sering berpindah dari satu tempat kerja ke
tempat pekerjaan yang lainnya, mereka cenderung dipandang sebagai kutu loncat
dan cenderung dilihat lebih mengedepankan keuntungan pribadi, serta harus
menghadapi proses adaptasi yang melelahkan. Namun, sikap sebagai “kutu loncat”
nyatanya tidak selalu buruk, justru dengan beralihnya kita dari pekerjaan yang
sebelumnya digeluti, terutama jika kita memilih jalur pekerjaan yang berbeda
dari sebelumnya, wawasan, pengembangan, dan bertambahannya keterampilan bisa
juga didapat.
Sedangkan untuk orang-orang yang memilih untuk tetap loyal
pada perusahaan, terkadang hal tersebut melemahkan daya terjang kita terhadap
pekerjaan tersebut. Hal yang sama yang dilakukan terus menerus kadang
melemahkan kreativitas dari dalam diri. Namun karyawan yang loyal yang tentunya
dibarengi dengan prestasi, sudah pasti mendapat berbagai keuntungan. Selain
mendapat respek dari rekan kerja, atasan dan bahkan klien atau pelanggan, akan
muncul peluang yang lebih strategis untuk menduduki peranan penting dalam
kantor. Biasanya, karyawan yang setia lebih dipilih untuk mengikuti pelatihan
dan kegiatan semacamnya.
Dari semua itu, terlihat jelas bahwa setiap tindakan dan sikap
kita di kantor sangat berpengaruh pada berlangsungnya karir kita di waktu yang
akan datang. Saat ini, yang dibutuhkan hanyalah evaluasi diri, dan melihat seberapa
bahagiakan kita di tempat kerja atau bidang yang saat ini digeluti. Jika Anda
sudah berada di jalur yang tepat saat ini, maka tetaplah setia.
Saat Loyalitas dan Kebanggaan pada Institusi Lenyap..
Next post, saya akan share mengenai problem solving.. mumpung kerjaan lagi ngga banyak, lumayan bisa saling share sama teman-teman blog ini :)