Punya-Lah Orang Dalam

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

      "Zaman sekarang, kalau gak punya orang-dalam susah dapet kerja Mas!" Kubilang, zaman old juga begitu. Versi saya:"Punya orang-dalam memperlancar dapet kerja, saya sudah buktikan!" Dia curiga kita sedang bicara hal yang beda.

Orang-Dalam itu konektor. Zaman old, koneksi itu barang elitis. Milik segelintir orang. Kerabat penguasa. Pilihan terbatas. Penguasa betah disatu organisasi belas-puluh tahun.

Kuingat 3 kali pindah kerja dalam 2 tahun lebih. Semuanya dari orang-dalam. Diawali telpon:"Kamu mau gak gabung sini?" Siapa orang2 dalam itu?

Ada ex co-worker yang sister-company minta rekomendasi. Ada sejawat masa lalu yang bigbossnya minta referensi. Bahkan teman masa sekolah. Mereka2 itu ternyata mengingatku.

Orang-Dalam zaman now ternyata populis. Siapapun bisa menginisiasi. Dimulai dari rekam jejak kinerja penuh impresi. Lingkungan sekeliling dipapari. Mereka terkesan dan teringat. Ketika mereka terbang pindah ke 8 penjuru angin, tetap jadi sahabat. Tak ragu beri rekomendasi ke tempat barunya. Kusyukuri.

Jadi berbuat baik, berprestasi, kinerja gaspol penuh impresi memapari itu seperti menebar ranjau ciptakan orang-dalam. Kita hanya tak tahu kapan mereka kemana dan dimana virus rekomendasi menyebar. Orang-dalam di konsepmu, seperti apa gaes ?

Punya-Lah Orang Dalam